Posts Tagged ‘dahon’
trek, dan keinginan bersepeda
saya barusan menutup pembicaraan dengan arun, teman saya.
saya memamerkan gelang bersepeda untuk dilingkarkan di bagian pergelangan kaki maupun tangan. mereknya trek. ah, tapi tak soal trek atau bukan, tetapi ini sungguh ‘mainan baru’ buat saya. ada tombol kecil yang bisa ditekan untuk menghidupkan lampu. biar bisa menyala terang. biar saya tak tertabrak jika bersepeda.
“ada yang berbaik hati memberi ini buatku, run,” kata saya. ah, dia semakin sirik saja. ini cerita kesekian kali usai pemberian-pemberian sejenis untuk saya.
*terima kasih abang*
saya bersyukur, dikelilingi oleh orang-orang yang begitu murah hati pada saya. hal biasa, sederhana, sepele. namun tetap saja menakjubkan buat saya.
terimakasih. saya jadi ingin segera pulang ke jogja, dan bersepeda. tentu saja, dengan lampu trek ini.
pantat saya pegel
rasanya sudah lama sekali tidak main sepeda.
gara-gara pentil sepeda di jakarta patah, jadinya acara bersepeda hanya dilakukan di jogja saja. dan acara bersepeda di jogja menjadi lebih menyenangkan. bebas polusi, beradu cepat dengan becak dan andong, masih adem dengan banyaknya pepohonan, dan digowes dengan teman. kali ini arun.
rute sudah dibikin: imogiri. tak harus sampai makam imogiri. makam jejeran saja, memburu sate klathak. :p
tapi nyatanya sate klathak tutup! maklum, hari ini hari tirakatan. gosh. jadilah rute didesain ulang. lagipula sudah ada pesan awal dari arun, “aku cuma bisa sampai jam 10 ya …” maka tujuan pun sedikit dialihkan: kotagede. memburu sate sapi di lapangan karang.
acara bersepeda diawali dengan dopingan dua botol bir. hehe … arun sih, pakai acara curhat segala. jadi mau tak mau harus mengeluarkan minuman dingin ini untuk teman berceloteh. sesudahnya, gowes menggowes dimulai.
sesaknya malioboro! saya harus mendentingkan bel sepeda saya lantaran terlalu banyak pejalan kaki yang tumpah ruah di jalanan. maklum, mereka juga ogah berjubel di trotoar dan jalan terlalu pelan beriringan dengan orang-orang yang sebentar-sebentar berhenti untuk menawar barang-barang. okelah. asal masih bisa didentingkan saja.
dan sepeda terus kami arahkan ke kotagede, lewat alun-alun besar, menuju brigjen katamso, bablas menuju kotagede.
kami menggowes sepeda sambil bercerita banyak hal. tentang proyek film, tentang kesibukan saban hari, tentang laki-laki hangat, tentang … banyak hal.
dan, gowesan berujung pada lapangan karang yang tutup. hiks.
jadilah ke kedai hijo milik walhi yang tak jauh dari lapangan karang. kedai yang tak sengaja kami jumpai saat melewati menuju lapangan karang. sesdudahnya, menambal rasa lapar di angkringan nganggo sue.
pulang, kami masih menambah bir untuk menghabiskan malam.
paginya, saya baru berasa tak nyaman duduk. rupanya, pantat saya pegal hasil menggowes semalam dengan arun. ah, lama tak sepedaan sih.
sepeda lagi, sepeda lagi
saya menimang-nimang perkakas anyar saya.
front lamp. bottle cage. pompa. tali bagasi. keempatnya untuk sepeda saya. ah. sumpah, saya cinta mati sama sepeda yang sering disebut-sebut sebagai ‘dedahonan’. uwh. nyatanya, ini sepeda cerdas ‘bo. secerdas penggowesnya.
beto profex pump. pompa ini untuk mengisi udara pada ban big apple 16″ dahon csl. sepeda mungil ini bakal menggelinding membelah jakarta. menghabiskan terang dengan senja sembari menyapukan dingin ke wajah. kelak tak ada lagi acara “pinjam pompa ya!” atau, “besok bawain pompa dong.” hei, saya punya pompa sendiri sekarang. 🙂
saya juga membungkus satu unit topeak bottle cage. wadah botol minuman ini bisa disetel maju mundur. dus, jika bawa botol air mineral yang lebih singset, cage bisa dimungilkan dan untuk bawa botol laken, cage bisa dibesarkan.
selebihnya, tali bagasi dan lampu penerang untuk ditempelkan di handlebar. gang kecil di kawasan palmerah sama sekali tak diterangi lampu. gelap. sementara jalanan berlubang. saya tak ingin terjerembab. tetap gagah menggowes, rasanya lebih percaya diri. 🙂
ada yang mau sepedaan dengan saya?