The red femi

mbak sum dan janganannya

with 7 comments

di depan kos saya, ada penjual sayur, namanya mbak sum.

dia menjual beragam sayuran, bumbu masak dan juga ikan maupun daging-dagingan. karena pagi ini badan saya nggak karuan, saya memilih tinggal di rumah sebentar, masak sop panas dan tidur lagi barang sejam dua jam. tentu, sop ini materialnya harus saya angkut dari mbak sum, penjual sayuran terdekat dari rumah sewa saya.

satu batang gambas. satu batang wortel. bawang merah dan daun salam. dua gelinding bakso. brokoli. tempe. habisnya: Rp 9000. haysks! saya kaget. mahal bener. saya lihat mbak sum menghitung sambil lalu karena tidak dengan cermat memperhatikan belanjaan saya. duh. cilaka.

saya uluri Rp 10000. sisanya, lagi ga ada seribuan katanya. sialan. sudah kasih harga mahal, masih juga nggak mau ngasih kembalian. uwh.

saya memasak. tapi tidak lagi dengan kemarahan dan kekesalan. saya ingat yang di bilang bu cipto kemarin: saya harus berterima kasih karena diberi kesempatan untuk berbuat baik. membayar untuk harga sayur yang bagi saya kelewat berlebih.

saya sudah selesai masak. ada yang mau ikut makan?

Blogged with Flock

Written by femi adi soempeno

December 5, 2007 at 3:10 am

Posted in Uncategorized

Tagged with ,

7 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. fem, yang mahal itu brokolinya. biarpun kecil, kalo di tukang sayur harganya bisa sampe Rp 5000-Rp 6000 lo! sing murah kuwi : kobis. hehehe ..

    ika

    December 5, 2007 at 10:40 am

  2. …satu batang gambas. satu batang wortel. bawang merah dan daun salam. dua gelinding bakso. brokoli. tempe…
    opo tumon nek ono sing nganti melu mangan.. 😀

    mbahatemo

    December 5, 2007 at 11:36 am

  3. Walah jeng, mbok mending 9000 tapi udah siap saji 😀

    suryasenja

    December 6, 2007 at 9:00 am

  4. Nah, itu bagusnya putaran rezeki. Si kecil juga dapet receh. 😀
    Kayak loper Kontan gitulah. 😀

    Paman Tyo

    December 8, 2007 at 4:21 am

  5. mau..mau..mau..

    indrapendent

    December 9, 2007 at 10:14 am

  6. sependapat dengan paman tyo, mari membagi dan meratakan distribusi rezeki. lagian, daripada repot-repot ke mal yang kuapitualis dan butuh transport. ya, kan? minimal, mbak sum menyelamatkanmu dari ancaman mag dan bencana kelaparan.

    munggur

    December 12, 2007 at 2:01 am

  7. ini puisi yak ???
    wakakaka . . .

    justreadmysterio

    December 12, 2007 at 5:26 am


Leave a reply to justreadmysterio Cancel reply