The red femi

migren dan menstrucycle

with 3 comments

menstrucycle memang tidak mengenakkan. tapi ya begini ini caranya merasakan menjadi perempuan, selain melahirkan.

saya mencatat dengan pasti masa-masa mestrucycle. awal bulan. keriaan datang di awal bulan seperti ini. tetapi, memang harus ada ekstra pengeluaran maupun ekstra tenaga untuk membeli sumpal dan mencuci dalam berapa saat.

tapi, ya beginilah rasanya menjadi perempuan. waria atau laki-laki yang berdandan sebagai perempuan, tak merasai bagaimana rahim seperti dikerok. seperti mengerok daging kelapa dari batoknya.

dulu ibu selalu menyediakan kunir asam. iya, dibikin jamu dengan dibubuhi gula jawa. tapi, sewindu ini acara minum kunir asam saban bulan tak lagi rutin. esti punya penggantinya: minum minuman bersoda. olala!

seperti semalam. orang jogja bilang: pecas ndahe. sakit kepala. semula saya tak mencatat ini sebagai salah satu bonus dari menstrucycle. “lo kurang darah kali! lagi dapet?” tanya ruth, teman kos saya.

iya.

migren dan menstrucycle memang sering akur.

Written by femi adi soempeno

June 2, 2008 at 11:54 pm

Posted in Uncategorized

Tagged with ,

3 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. sehingga dengan begitu, sang pencipta mencipta agar para kaum hawa lebih kuat menahan rasa sakit.

    eniwei, dulu eyangku tak pernah merasakan lama2 menstruasi setelah menikah, soale anaknya ada 9.

    kelar satu, lalu disusul berikutnya. jadi jarang2 menstrucycle. mung yo, ada yang ngganjel di kandungan selama 9 bulan dan 9 kali berturut2.

    salut untuk eyang putri…

    munggur

    June 3, 2008 at 5:06 pm

  2. bukannya “pecah ndase”, mbakyu?

    the writer

    June 4, 2008 at 10:05 pm

  3. orang jogja bilang: pecas ndahe

    hhehehe… idem sama komen di atas. ini terbayang-bayang blogger terkenal itu ya?

    letsgetluz

    June 9, 2008 at 5:28 am


Leave a reply to munggur Cancel reply